Senin 11 May 2015 14:20 WIB

10 Ribu Warga Ngaji Bersama di Pantai Telise, Palu

Belajar mengaji.
Foto: AP Photo/Musadeq Sadeq
Belajar mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sekitar 10.000 warga dijadwalkan duduk berjejer membentuk satu shaf sepanjang empat kilometer di Pantai Talise, Kota Palu, untuk membaca Alquran bagi keselamatan para pengelola dan pengelolaan kekayaan sumber daya alam di sektor kelautan.

Acara itu digelar pada Ahad petang, (17/5) pukul 15.00 WITA, mengawali perhelatan nasional Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) VII Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia.

Ketua Bidang Media dan Publikasi Panitia Daerah Pionir VII Adha Nadjemuddin mengemukakan di Palu, Senin, acara ini ditargetkan memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kegiatan 'mengaji dengan shaf terpanjang di dunia'.

Menurut Adha, kegiatan mengaji massal di pinggiran pantai ini mengandung pesan moral bahwa pengelolaan sumber daya alam kelautan harus pula dilakukan dengan pendekatan agama atau spiritual.

"Lewat kegiatan pengajian ini, pengelolaan kekayaan alam di laut baik penangkapan ikan, pariwisata, transportasi, pertambangan dan berbagai potensi lainnya di masa mendatang bisa dilakukan secara ramah lingkungan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan ketaatan beragama dalam memanfaatkan dan memelihara ciptaan Allah SWT," ujarnya.

Peserta pengajian massal ini antara lain peserta Pioner VII dari 55 Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia, serta warga Kota Palu dan sekitarnya.

"Kami optimistis jumlah peserta sebanyak 10.000 itu akan tercapai. Panitia sedang menghubungi seluruh taman pengajian, kelompok mahasiswa, santri dan masyarakat di Kota Palu untuk menggalang personel pada kegiatan akbar tersebut," katanya.

Para peserta yang menggunakan pakaian putih-putih, kata Adha, akan duduk bersila di atas tikar sembahyang masing-masing di Pantai Talise mulai dari Jembatan Ponulele sampai ke depan Restoran Kampung nelayan sepanjang empat kilometer.

Mereka akan membacakan Surat Yasin yang akan diterjemahkan dalam bahasa daerah Kaili, penduduk asli di Kota Palu, ujar Adha dan menambahkan, acara ini akan disaksikan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.

Pionir IV dijadwalkan dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin pada Senin (18/5). Sebanyak 55 PT Islam Negeri se-Indonesia telah menyakan kesiapannya mengiri kontingen dengan jumlah peserta secara total sekitar 3.000 orang.

Kegiatan utama lomba dalam Pionir IV yang akan berlangsung 18-23 Mei itu antara lain MTQ, Tahfids, debat bahasa Arab dan Inggris, hasil-hasil riset terutama bidang kelautan, desain busana muslim dan lagu pop Islami.

Di bidang olahraga, lomba yang akan dilakukan adalah badminton, catur, voli, panjat tebing, fitsal, sepak takraw dan silat, sedangkan acara pendukung adalah pertemuan pimpinan PT Islam Negeri, pameran dan panggung pentas seni.

Pionir yang digelar Kementerian Agama setiap tahun ini bertujuan mengembangkan kemampuan, bakat dan minat mahasiswa dalam riset, olahraga dan seni, merangsang kreatifitas, membantu pemerintah mengembangkan SDM yang bermutu melalui riset, olahraga dan seni serta meningkatkan silaturahmi dan persatuan antarmahasiswa Perguruan Tinggi Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement