Ahad 10 May 2015 14:08 WIB

Ustaz Erick Yusuf: Jangan Tiru Simbol-Simbol Kesesatan

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Gambar Dajjal di kafe Markobar, Solo, milik Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Facebook
Gambar Dajjal di kafe Markobar, Solo, milik Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketidaktahuan masyarakat salah satu penyebab terjadinya penyalahgunaan simbol. Ini yang mungkin dialami putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka usai diketahui memasang gambar mata satu dan simbol segitiga. Gambar di kafe Markobar tersebut diidentikkan sebagai simbol organisasi Freemason atau Iluminati.

Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif iHaqi, Ustaz Erick Yusuf meilai, masyarakat khususnya generasi muda harus lebih memahami simbol dalam penerapan dikehidupan sehari-hari. "Ada simbol yang di dalamnya terdapat misi tertetu. kita perlu mengetahui simbol yang tidak baik,"katanya saat dihubungi ROL, Ahad (10/5). Menurutnya, simbol Dajjal dapat memunculkan sigma negatif.

Menurut Kang Erick, ada baiknya simbol Dajjal itu diganti dengan simbol keindonesiaan seperti wayang. "Syukur-syukur diganti dengan kaligrafi arab yang Islami. Jadi masyarakat perlu memahami dan menghilangkan dari kehidupannya. Nantinya bahaya kalau paham tapi masih digunakan,"ungkapnya.

Ia mencontohkan simbol palu arit  menjadi identik dengan paham komunisme. Simbol itu, kata dia, memiliki sejarah kelam jika berada di tanah air Indonesia

Selain itu, ia juga menghimbau kepada artis dan putra putri pejabat agar tidak meniru simbol-simbol kesesatan. "Apa lagi ini anak presiden yang menjadi sorotan sebagai publik figur yang menyuarakan sesuatu yang buruk," kata dia.

Kang Erick menjelaskan, Indonesia adalah negara yang mayoritas Muslim terbesar sehingga tindakan yang bertentangan dengan nilai religi akan dipandang negatif oleh publik. "Semua pasti menjadi sensitif karena itu simbol Dajjal."

Kondisi demikian, kata Ustadz Erick, dapat menimbulkan fitnah terhadap pelaku yang menyuarakan simbol Dajjal tersebut. "Nanti kan bahaya kalau masyarkat menduga keluarga Jokowi pengikut Freemason dan Iluminati. Pahadal itu belum tentu kebenarannya,"katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement