REPUBLIKA.CO.ID,
Padatnya waktu para pekerja membuat pengajian di kantor diminati.
Yudi menyampaikan, untuk kajian ba'da Zhuhur saja jamaahnya bisa mencapai 200-250 orang. "Alhamdulilah banyak jamaahnya," kata Yudi semringah.
Salah satu cara menjaga semangat karyawan mengaji adalah pemilihan tema yang tepat. Yudi mengungkapkan, tema-tema aplikatif yang mudah dipahami lebih disenangi para jamaah.
Selain kajian rutin, Badan Dakwah Islam PT Medco Energi juga memfasilitasi karyawan yang ingin membayar zakat dengan sistem payroll.
Saat Ramadhan datang, karyawan Medco melalui DKM Masjid Yusuf juga menggelar bakti sosial, seperti perbaikan tempat ibadah, santunan yatim piatu, pelatihan guru TPQ dan TPA di daerah-daerah yang membutuhkan. "Terutama, di daerah sekitar Lapangan Minyak yang dikelola Medco," ujar Yudi.
Para penegak hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menghidupkan kegiataan keagamaan. Pengurus Badan Amaliah Islam KPK (BAIK) Imam Mahdi menerangkan, pengajian di KPK sudah berjalan sejak 2008.
Awalnya, karyawan KPK yang memiliki latar belakang instansi berbeda ingin menggelar pengajian, seperti di kantornya yang lama.
"Ada sebagian dari BPKP, kuangan, kejaksaan, kepolisian yang sebelumnya punya kajian akhirnya mereka berembuk untuk membuat satu pengajian," katanya saat ditemui Republika, Selasa (27/4).
Imam menyebut, awalnya kajian di KPK hanya berlangsung tiap Senin dan Kamis. Kini, di mushala KPK setiap hari selepas Zhuhur kajian rutin digelar. "Khusus Senin dan Kamis diadakan di Auditorium KPK," sebut Imam.
Imam melihat pegawai KPK yang Muslim memiliki semangat keislaman yang luar biasa. Pengajian rutin diikuti oleh 50 orang karyawan. Sementara, jika pengisinya ustaz nasional, Imam menyebut, jamaah bisa mencapai 200 orang.
Uniknya, kata Imam, yang lebih semangat datang dari karyawan laki-laki. Materi pengajian pun bervariasi. Mulai dari akidah, akhlak, fikih, motivasi, hingga parenting Islami. "Semua ilmu kita masukkan," papar Imam.