Ahad 03 May 2015 09:00 WIB

Kantorku Madrasahku (1)

Rep: c62/ Red: Damanhuri Zuhri
Pengajian, ilustrasi
Foto: Republika
Pengajian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,

Padatnya waktu para pekerja membuat pengajian di kantor diminati.

JAKARTA -- Dunia kerja adalah dunia realitas. Banyak godaan dunia kerja hilir mudik menggoda iman. Para pekerja mesti membentengi diri dengan kekuatan spiritual.

Namun, padatnya pekerjaan membuat waktu untuk mengkaji ayat-ayat Allah SWT tak terlampau banyak. Di titik itulah pengajian perkantoran hadir sebagai solusi.

Inisiator pengajian di Kementerian Perhubungan RI Miko Jatmiko mengakui, awalnya banyak kendala memulai sebuah pengajian karyawan. Perlu pendekatan secara personal kepada karyawan yang sama-sama ingin mempelajari ilmu Allah.

"Awalnya, sedikit yang punya visi sama, yakni menjadikan 'Kantorku Madrasahku'," papar Miko kepada Republika, Senin (27/4).

Semakin lama, yang menyambut gagasannya semakin banyak. Miko menyebut para pekerja sebagai sosok yang memiliki keterbatasan waktu.

Sebagian besar waktunya habis dalam perjalanan dan aktivitas di kantor. "Itu yang melandasi lahirnya @KomunitasP6 di Kemenhub. Namanya Komunitas P6 karena masjid letaknya di lantai P6," terang Miko.

Ia menyebut, kini @KomunitasP6 sudah semakin besar dengan maraknya agenda keislaman di Masjid Al Hidayah Kementerian Perhubungan. Kajian rutin digelar tiap Kamis bakda Zhuhur dan Kajian Muslimah setiap Jumat.

Aksi sosial berupa pembagian nasi bagi satpam, office boy di lingkungan Kemenhub pun rutin digelar tiap Jumat. Miko menyebut, meski baru satu tahun aktif, manfaat dan hikmah pengajian kantor sudah bisa dirasakan.

“Ditandai dengan sebagian jamaah sudah memenuhi masjid sebelum azan berkumandang dan saat shalat Zhuhur dan Ashar saf-saf terisi penuh,” ujarnya.

Kordinator Kajian Rutin Badan Dakwah Islam PT Medco Energi Internasional Yudi Yanto menambahkan, awal berdiri pengajian di kantornya hanya diinisiasi beberapa karyawan. Karyawan yang memiliki kebutuhan yang sama, yakni mempelajari Islam bersama-sama, akhirnya membentuk komunitas.

"Dari beberapa orang membuat lembaga dakwah Islam, di situ baru bisa komunikasi secara formal dengan perusahaan," katanya menerangkan.

Dukungan perusahaan, diakui Yudi, turut membesarkan pengajian yang rutin digelar di Masjid Yusuf, The Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta, itu. Ia mengakui, fasilitas untuk menggelar pengajian sangat memadai, sehingga membuat nyaman jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement