Kamis 30 Apr 2015 20:18 WIB

Ulama Afghanistan Tertarik Mengenal Muslim Indonesia

Kunjungan ulama Afghanistan di Ditjen Bimas Islam Kemenag
Foto: ditjen bismas islam kemenag
Kunjungan ulama Afghanistan di Ditjen Bimas Islam Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peran ulama dalam keberhasilan Indonesia untuk menempatkan Islam dan demokrasi secara berdampingan menarik perhatian kalangan ulama Afghanistan.

“Para ulama Afghanistan sangat tertarik mengenal muslim Indonesia, bagaimana peran ulama dan pembangunan. Pengalaman Indonesia harus ditransformasikan ke seluruh dunia Islam, agar moderasi benar-benar terwujud,” tutur fasilitator dari The Asia Foundation (TAF) Abdul Ghofur, Kamis (30/4).

Ia turut mendampingi delegasi Afghanistan yang terdiri dari ulama pada Kementerian Wakaf, Kementerian Pendidikan dan Majelis Ulama Afghanistan berkunjung ke Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian agama.

Menurutnya, TAF berkomitmen untuk memberikan wawasan kepada para ulama Afghanistan tentang moderasi Islam, khususnya di Indonesia.

Kunjungan kali ini, ujar Ghofur, difokuskan pada berbagi pengalaman tentang demokrasi. Serta, peran ulama di Indonesia dalam berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam mengelola pluralisme dan gender.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Prof Machasin menyambut hangat kehadiran para ulama Afghanistan. Menurutnya, Indonesia dibangun di atas keberagaman, sehingga keberagaman agama ditempatkan sebagai unsur perekat, bukan lagi sebagai musuh.

“Negara tidak campur tangan terhadap agama, namun hanya sebagai fasilitator. Kami layani semua agama dengan sejajar,” tuturnya.

Disinggung perihal peran ulama Indonesia, ia menegaskan pentingnya peran ulama dalam pembangunan Indonesia sebagai mitra. Misalnya, dalam menangkal bahaya radikalisme, pornografi, dan narkotika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement