REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Era keterbukaan informasi perlu ditanggapi dengan memantapkan persatuan umat Islam dalam menyuarakan kampanye positif. Media sosial (medsos) pun dirasa menjadi media yang tepat untuk menyebarkan pemikiran yang obyektif.

"Lewat teknologi, umat kini terhubung satu sama lain. Saya punya anak dan mereka memiliki teman di seluruh dunia karena mereka terhubung," ujar Direktur Lembaga Komunikasi Outreach Strategists Mustafa Tameez di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Senin (27/4).

Tameez menyatakan, medsos merupakan sarana penting bagi siapa pun yang ingin mengubah dunia saat ini.

Melalui medsos, kata Tameez, seseorang memiliki kekuatan yang luar biasa dan kemampuan untuk berbicara ke seluruh dunia. Pemuda sebagai pengguna mayoritas medsos pun dapat menjadi agen perubahan.

Tameez mengaku pesan yang dapat disampaikan dalam medsos bergantung pada penggunanya.

"Anda bisa menyatakan sesuatu yang menyeramkan tentang Islam, tapi bisa juga sebaliknya," ujar Tameez.

Tameez mencontohkan peraih Nobel perdamaian Malala Yousafzai memulai perjuangannya dengan menulis dalam sebuah blog.

Malala, kata Tameez, berjuang untuk menyampaikan pentingnya pendidikan untuk perempuan. Malala bahkan terancam dibunuh oleh kelompok Taliban karena hal itu.

Umat Islam, ujar Tameez, sejatinya tidak perlu melindungi nama Islam. Yang terpenting adalah adalah membentuk komunitas umat yang menyebarkan kebaikan Islam.

Ia mengakui, tantangan global yang dirasakan umat adalah tanggung jawab untuk membela Islam. Oleh karena itu, ia mendorong penggunaan medsos untuk menyuarakan kebenaran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika