REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Quran melayangkan surat terbuka bagi para dermawan di seluruh Indonesia.
Dalam surat terbuka yang ditandatangi Direktur Utama PPPA Daarul Quran, M Anwar Sani tersebut, PPPA Daarul Quran mengajak para dermawan untuk melakukan sedekah nasional yang dikhususkan pada 27 April 2015.
''Kami ajak Anda untuk bersama-sama ikut dalam gerakan sedekah serentak di seluruh Indonesia bahkan manca negara. Siapapun dan di belahan bumi manapun yang menerima pesan ini bisa ikut ambil bagian. Insya Allah pahala pun akan berbeda saat sedekah sendiri dengan sedekah berjamaah,'' tulis Anwar Sani dalam surat terbukanya.
Bila selama ini Allah SWT telah menganugerahkan rizki bertahun-tahun lamanya, kata Sani, kemudian satu hari saja rizki itu kita ikhlaskan untuk disedekahkan, rasanya nggak terlalu berlebihan kita dalam beramal shaleh.
Sani mengungkapkan, 27 April adalalah Hari Sedekah Nasional. Penetapan 27 April sebagai Hari Sedekah Nasional, kata Sani, bukan oleh pemerintah tetapi para pelaku sedekah yang dimotori Ustaz Yusuf Mansur dan pengusaha Mas Jody dan mbak Aniek, owner Waroeng Group.
Sani menceritakan, Hari Sedekah Nasional dimulai dari sebuah kebiasaan amal Waroeng Grup yang setiap 27 April menyedekahkan seluruh keuntungannya.
Pada tahun berikutnya, Waroeng Grup menyedekahkan seluruh omset hari itu. Dalam tausiyah Ustaz Yusuf Mansur di salah satu stasiun televisi beliau menyeru para pengusaha untuk mencontohnya.
"Sedekah dari keuntungan sih sudah biasa, sekali-kali sedekah yang luar biasa dong, sekali dalam setahun atau seumur hidup, sedekahlah yang besar. Berikan semua keuntungan pada Allah SWT," tantang Ustaz Yusuf Mansur.
Tantangan ini disambut para pengusaha yang tergabung dalam komunitas Spiritual Company seperti Sandiaga Uno (Grup Saratoga), Jody Broto Suseno (Waroeng Group), Agus Pramono (Ayam Bakar Mas Mono).
Tantangan Ustaz Yusuf Mansur itu juga disambut H Iyus (Rumah Makan Cibiuk), Budi Harta Winata (Pengusaha Baja), Solikhun Hadi (Pengusaha Interior), Masyuri Kurniawan (Kontraktor), juga M. Yunus (Optik Nusantara) dan sederet pengusaha lainnya.