REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sikap kurang etis yang ditunjukkan para siswa usai ujian nasional (UN) di beberapa daerah dinilai akibat kelemahan orangtua menanamkan ajaran agama.
"Faktor orang tua. Peran orang tua sangat lemah dalam menanamkan nilai dan ajaran agama dalam sistem komunikasi di rumah. Banyak orang tua yang tidak paham akan kebutuhan psikologis dan komuniksi anaknya," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) Manahan Marbawi, Senin (20/4).
Selain itu, dia juga menilai bahwa standar sarana dan prasarana sekolah tidak cukup untuk mengekspresikan minat dan bakat siswa. Marbawi mencontohkan dengan sarana pendidikan yang lengkap seperti di Inggris.
"Saya pernah melihat langsung beberapa sekolah di Inggris. Wahana untuk mengembangkan minat siswa sangat lengkap," ujar dia.
Sepekan lalu, sejumlah siswa pada akhir UN di Makasar melakukan konvoi ugal-ugalan di jalan hingga mengganggu ketertiban umum.
Sebelum konvoi mereka saling mencoret-coret baju seragamnya. Tidak cukup di situ ada pula siswa yang nekat telanjang.