REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Rumah Yatim Arrohman menargetkan pendirian 18 sekolah jenjang SD, SMP hingga SMA hingga tahun 2016 mendatang. Pendirian sekolah itu ditujukan untuk mengeliminasi kasus putus jenjang pendidikan yang dialami anak yatim dan dhuafa. Saat ini, Rumah Yatim telah memiliki lima sekolah.
"Tidak sekadar mencegah putus sekolah, kami akan siapkan mereka menjadi lulusan berkualitas," ujar Direktur Pendidikan Rumah Yatim Deni Hidayatullah, Selasa (14/4).
Di sekolah Rumah Yatim, dalam proses belajar mengajar diberlakukan metode multiple intelegence dengan aplikasi sains. Melalui metode itu, para guru akan lebih aktif memberikan pelajaran kepada siswanya. Kata Deni, siswa akan diajak berpraktik dan mengenal lingkungan secara langsung.
Konsep ini merupakan perpaduan kurikulum pendidikan nasional dengan kediniyyahan. Selain itu, siswa pun akan dibekali pelajaran fiqih, sejarah Islam, aqidah akhlak, Alquran, hadist, Bahasa Arab, tahfidz Alquran, dan lainnya. Dari ke-18 sekolah yang ditargetkan terealisasi pada 2016 itu, satu di antaranya merupakan sekolah luar biasa. ‘’Khusus di Bandung, keberadaan SLB masih kurang,’’