REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hingga 2016, Rumah Yatim Arrohman menargetkan pendirian 18 sekolah jenjang SD, SMP hingga SMA. Pendirian sekolah itu ditujukan untuk mengeliminasi kasus putus jenjang pendidikan yang dialami anak yatim dan dhuafa.
Saat ini, Rumah Yatim telah memiliki lima sekolah. Kelima sekolah itu di antaranya terletak di Jalan Raya Cibodas, Kecamatan Antapani, Kota Bandung bernama El Fitra. Sekolah itu berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter persegi. Hingga tahun ini, El Fitra telah meluluskan tiga angkatan pada jenjang pendidikan SMP.
Rumah Yatim Arrohman pun tengah menyiapkan bangunan SD, SMP, dan SMA di Cisaranten (Kota Bandung) dan Banjaran (Kabupaten Bandung). Dari sekolah itu, sedikitnya 323 siswa yatim dan dhuafa dididik menjadi generasi yang profesional dan berkarakter.
Seluruh biaya pembebasan lahan dan pembangunan sekolah berasal dari uluran tangan para donatur. ‘’Tidak sekadar mencegah putus sekolah, kami akan siapkan mereka menjadi lulusan berkualitas,’’ ujar Direktur Pendidikan Rumah Yatim Deni Hidayatullah kepada ROL, Selasa (14/4).
Pada sekolah Rumah Yatim, pihaknya memberlakukan metode multiple intelegence dengan aplikasi sains. Melalui metode itu, para guru akan lebih aktif memberikan pelajaran kepada siswanya. Kata Deni, siswa akan diajak berpraktik dan mengenal lingkungan secara langsung.
Konsep ini merupakan perpaduan kurikulum pendidikan nasional dengan kediniyyahan. Selain itu, siswa pun akan dibekali pelajaran fiqih, sejarah Islam, aqidah akhlak, Alquran, hadist, Bahasa Arab, tahfidz Alquran, dan lainnya.