REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Polres Klaten, Jawa Tengah, menggandeng tokoh agama dan ulama yang tergabung dalam wadah Dai Kamtibmas, guna menangkal pengaruh negatif yang menyimpang dari ajaran Islam.
Kehadiran Dai Kamtibmas, menurut Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, salah satunya untuk mengantisipasi masuknya paham kelompok Islamic State of Iraq and Siria (ISIS). ''Pengaruh negatif harus kita tangkal,'' katanya, Selasa (14/4).
Selain peran Dai Kamtibmas, Polres juga merangkul tokoh agama yang tergabung dalam wadah FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta Muspida.
''Dengan menggandeng Dai kamtibmas, tokoh agama dan masyarakat, kami mengedepankan mereka menjadi benteng untuk mencegah, dan menanggulangi pengaruh ISIS di sini,'' jelas Kapolres Klaten.
Teknisnya, kata dia, memberikan pencerahan dakwah, bagaimana beragama yang benar. ''Karena ini menyangkut ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,'' paparnya.
Untuk memperkuat peran Dai Kamtibmas, Polres Klater menggelar sarasehan yang dimotori Satuan Bimbingan Masyarakat (Sat Binmas). Sarasehan diikuti 200 Dai Kamtibmas', serta tokoh lintas agama.
Hadir dalam kesempatan tersebut, unsur Muspida, Ketua MUI Klaten, Hartoyo, Komandan Kodim 0723/Klaten Letkol Inf Thomas Heru. Adapun narasumber adalah Ustadz Jazir, pakar lintas agama dari Yogyakarta.
Dai Kamtibmas akan memberi informasi kejadian yang sering terjadi di masyarakat berkaitan dengan gangguan Kamtibmas. Seusai sarasehan, mereka menjadi agen Humas Polres untuk umat.
Dai Kamtibmas juga menjadi mitra yang strategis bagi Polres Klaten dalam menaggulangi potensi konflik. Ini mengingat potensi konflik di sini masih tinggi.