Rabu 08 Apr 2015 18:08 WIB

Ragam Faksi tak Boleh Jadi Sumber Konflik Umat Islam

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Marwah Daud Ibrahim (kiri)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Marwah Daud Ibrahim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Beragam ormas dan faksi dalam Islam tak boleh menjadi sumber perpecahan umat.  Segala perbedaan malah harus menjadi sebuah penyebaran peran umat.

“Yang sekarang ini masih banyak terjadi di intern dan intra agama kita justru jadi sumber konflik. Inti agama itu selain menyembah Allah SWT, tapi juga berdamai dengan sesama Islam dan juga dengan yang di luar Islam,” kata Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Marwah Daud Ibrahim, Selasa (7/4).

Konteksnya, Marwah menanggapi hasil riset dari Pew Research Center yang menyebutkan Islam dunia berkembang pesat. Momen ini, kata Marwah, harus membuat umat Islam Indonesia bersatu untuk ikut bersumbangsih memajukan Islam dunia.

Mengenai beberapa perbedaan di internal Islam di Indonesia, menurut Marwah, hal tersebut seharusnya bukan halangan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu untuk memajukan Islam yang rahmatan lil alamin.

Justru dengan berbagai perbedaan, kata dia justru memudahkan untuk membagi peranan masing-masing untuk mencapai tujuan bersama tersebut.

“Misalnya (faksi A) fokus kembangkan Islam di pedesaan, yang ini fokus ke perkotaan, ini fokus ke pesantren, dan banyak lagi kan,” ujar Marwah.

Ia menjelaskan dalam mencapai Islam yang rahmatan lil alamin yang dimaksudkan, haruslah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Mualai pendidikan, kesehatan, perekonomian dan juga teknologi.

“Banyak yang harus dicapai, tapi jangan lupa, gol bersama kita yaitu sama-sama mengejar ridho dari Allah SWT,” ucap Marwah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement