Ahad 05 Apr 2015 22:34 WIB

MUI Harap Ulama Ajak Umat Peduli Lingkungan

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
MUI
MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para ulama untuk mengajak umat Islam peduli terhadap lingkungan. Menurut Ketua Bidang Kajian MUI, Chali Nafis, upaya ini perlu dilakukan karena ada semacam 'paradoks' antara ajaran Islam dan umat terhadap lingkungan.

"Ada semacam paradoks dalam ajaran Islam," ujar Chali saat dihubungi Republika, Ahad (5/4).

Chali menjelaskan, ajaran Islam jelas telah mengajarkan umat Islam untuk mencintai lingkungan dan alam. Menurutnya, dalam kedaaan perang pada zaman perjuangan Islam, Allah SWT telah meminta umat Islam untuk tidak pernah menebang pohon, sekalipun esok hari kiamat.

Menurut Chali, ayat ini telah menegaskan adanya perintah Allah SWT untuk mencintai alam. Meski ajaran Islam telah memerintahkan umat untuk mencintai alam, Chali mengaku masih banyak umat yang belum mempraktikan ayat tersebut secara keseluruhahan.

Dia mengungkapkan, hal ini bisa dijumpai saat melihat kondisi Masjid yang kotor. "Selain itu, umat Islam Indonesia juga masih suka membuang sampah sembarangan," katanya.

Menurut Chali, banyak umat yang sepertinya belum sadar ibadah itu tidak hanya sekadar shalat maupun zikir. Padahal, lanjutnya, menjaga kebersihan dan mencintai alam juga termasuk ibadah. Karena kurangnya kepedulian umat terhadap alam.

Chali berharap ulama dan penyeru agama untuk menggalakkan dakwah ini. Menurutnya, ulama harus bisa menekankan bahwasanya ibadah itu tidak hanya melakukan shalat, puasa, maupun zikir tapi kepedulian lingkungan. Intinya, ibadah juga harus bisa mendatangkan manfaat hingga ke ranah sosial maupun lingkungan alam.

Chali juga mengaku, MUI sudah memiliki komisi yang berurusan dengan lingkungan. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu wujud kepedulian ulama terhadap keseimbangan ekosisitem kehidupan. Dia juga menungkapkan MUI sudah melakukan advokasi terhadap masyarakat mengenai lingkungan dan alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement