Jumat 03 Apr 2015 02:33 WIB

Pondok Pesantren Berperan Cegah Radikalisme

Pondok Pesantren
Foto: Antara
Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ucuy Mashuri menilai pondok pesantren berperan dalam mencegah radikalisme yang tidak sesuai dengan agama Islam.

"Kita mengapresisai para ulama, pengelola pondok pesantren (ponpes) yang mencetak manusia berakhlak dan beragama, serta menolak radikalisme," kata Ucuy Mashuri di Lebak, Kamis (2/4).

Mashuri mengatakan, di Kabupaten Lebak belum ditemukan ada ajaran kekerasan atau menyimpang dari ajaran Islam semacam kelompok ISIS.

Para ulama terus menerus menyampaikan ajakan masyarakat agar melakukan perbuatan baik karena agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin.

Dengan begitu, sambung Mashuri, agama Islam mencintai kedamaian, persatuan dan kesatuan sehingga jauh dari ajaran Islam garis keras.

Apalagi, Kabupaten Lebak memiliki 1.018 ponpes yang terdiri atas pesantren salafi dan modern tersebar di 28 kecamatan. "Kami yakin Lebak bersih dari ajaran Islam radikal," katanya.

Menurut dia, keberadaan ponpes hingga kini memberikan sumbangan besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Selain mencetak bangsa yang beragama, berakhlak dan bermoral juga membentuk karakter yang mencintai Tanah Air.

Bahkan, lulusan ponpes dapat berkiprah dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga mendukung percepatan pembangunan daerah.

Ilmu pengetahuan yang dikembangkan melalui ponpes itu antara lain tafsir Al Quran, hadits, fiqih, bahasa Arab, akhlak, akidah dan sejarah Islam. Sistem pengajaran ponpes modern dipadukan dengan penerapan Bahasa Inggris.

"Kami optimistis Lebak bebas dari ajaran radikal karena peran ponpes cukup besar," kata politis Partai Demokrat Kabupaten Lebak tersebut menerangkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement