REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pondok Pesantren Daarul Quran Internasional yang kini berdiri megah di kawasan Ketapang, Tangerang Banten, awalnya lahir dari sebuah masjid di Bulak Santri, Karang Tengah, Tangerang.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan konsep awal dari Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) adalah sebuah konsep Seribu Pondok.
''Maksudnya, bukan membangun pesantren dari nol, tapi kita mencari masjid yang konsepnya tidak ada kegiatan lalu kita titip anak-anak di situ untuk belajar,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
Di tempat itu, kata Ustaz Yusuf Mansur, akan disiapkan guru yang hafidz (hafal Alquran), kemudian disewakan satu rumah, dan dialah nanti yang mengajar..
Untuk sekolah formal bagi para santri, kata dia, akan dicarikan dan mereka sepenuhnya untuk memilih. Kemudian ditenemukan satu lokasi yang cantik sekali namanya Bulak Santri yang terletak di kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Tangerang, Banten.
Yang menarik, kata Ustaz Yusuf Mansur, Bulak Santri sudah ada lokal untuk belajar, yakni sebuah madrasah yang memiliki empat lokal yang tidak terpakai selama tiga tahun. Selain itu, masjidnya besar tapi kegiatannya tidak terlalu banyak.
Ada juga sebuah majelis yang tidak terpakai belasan tahun. Maka, tahun 2005 Ustaz Yusuf Mansur meminta izin ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk anak-anak yang ingin bisa belajar di dalam pesantren.
Maka, lahirlah SMP Islam Daarul Quran. ''Waktu itu kami mengaudisi 20 santri. Tahun pertama delapan santri, tahun kedua 20 santri kemudian tahun 2006 kita mulai jalankan PPPA,'' jelas Ustaz Yusuf Mansur.