REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menyatakan, jangan ada diskriminasi terkait ide sertifikasi pada Dai. Ini karena radikalisme bukan hanya milik agama Islam saja.
“Andai ide sertifikasi dai dilaksanakan, ini harus untuk semua pemuka agama. Jangan sampai hanya untuk dai atau ustaz saja. “ kata dia, Senin (23/3). Hidayat menambahkan nanti pendeta, biksu dan yang lainnya juga mesti disertifikasi. Soalnya jika hanya ustaz atau dai artinya itu simbol diskriminasi pada Islam.
Dia menambahkan radikalisme bisa terjadi di semua agama. Karena radikalisme ada di semua agama, jadi ide ini harus proporsional dan tidak berat sebelah. “Kalau sekarang stigmanya seakan akan radikalisme hanya milik Islam saja," kata dia.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan agar ada sertifikasi terhadap para ulama. Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris menyatakan sertifikasi dai dan ustaz menjadi salah satu cara mencegah ajaran radikal, seperti yang dipraktekkan di negara Singapura dan Arab Saudi.