REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Tebu ireng, Solahudin Wahid, tidak memungkiri gerakan radikalis yang semakin berkembang di Indonesia. Karena itu, dia berharap adanya pembinaan pemahaman yang tepat kepada umat. Salah satu jalan pembinaan tersebut, lanjutnya, melalui isi khutbah Jumat.
Terkait penyeragaman tema khutbah Jumat, Gus Solah menilai itu tidak perlu. Menurutnya, hal yang terpenting itu memberikan dakwah yang tidak menyerang pihak manapun dan tidak menghasut. Isi dakwah yang paling diutamakan, ungkapnya, harus bisa mendidik umat lebih baik lagi.
“Jangan menyerang, jangan bermain politik, dan jangan menghasut. Yang penting mendidik,” tambah Gus Solah, Senin (23/3),
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menyatakan Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menangkap lima terduga jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kapolda mengaku telah menangkap mereka dari sejumlah lokasi yang semuanya diduga terlibat pengiriman WNI ke Suriah.