Senin 23 Mar 2015 14:04 WIB

Buku Mendidik Suarakan yang tak Terdengar

Buku Pendidikan Islam di SMA Jombang yang dinilai bermuatan ajaran radikal.
Foto: AGPAII
Buku Pendidikan Islam di SMA Jombang yang dinilai bermuatan ajaran radikal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama meluncurkan dua buku tentang Pendidikan Islam. Kedua buku itu adalah Mendidik Tanpa Pamrih: Kisah para Pejuang Pendidikan Islam dan Mutiara Terpendam: Profile para Penerima Beasiswa Pendidikan Islam.

Nur Syam, Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, kedua buku ini merupakan refleksi sederhana dan gambaran kegalauan teman-teman muda di Ditjen Pendidikan Islam yang ingin menyuarakan apa yang selama ini kurang terdengar.

“Dua buku ini sederhana, tapi mengandung informasi yang luar biasa,” katanya di Aula HM Rasjidi, Jakarta, Senin (23/3).

Menurutnya, buku Mendidik Tanpa pamrih berisi profile sekitar 50 tokoh yang telah mengabdikan dirinya sebagai pengajar, pendidik, motivator dan teladan di komunitasnya.

 

“Tidak hanya mengajar dengan ilmu pengetahuan, tapi mengajar dengan hati dan cinta. Mereka berhasil menghasilkan sejumlah anak bangsa yang saleh, cerdas, pintar, dan berakhlakul karimah,” terangnya.

“Mereka memilih jalan yang tidak menjanjikan kesejahteraan tapi menampilkan kebahagiaan spiritual,” imbuhnya.

Selain Mendidik Tanpa Pamrih, Ditjen Pendidikan Islam juga melancing buku  Mutiara Terpendam yang memuat profile anak-anak santri berprestasi yang merupakan bagian dari sekitar 2.500 an santri yang disekolahkan di Perguruan Tinggi ternama di Indonesia.

Sekjen Kemenag Nur Syam saat memberikan pengantar launching ini mengatakan bahwa kedua buku ini telah memberikan gambaran tentang suara yang tidak terdengar. “Buku ini telah memberikan gambaran tentang suara yang tidak terdengar. Tapi ketika ditulis dan disuarakan ternyata luar biasa,” kata Nur Syam.

Launching buku yang dikemas dengan diskusi bertajuk Menakar Kehadiran Negara Dalam Pendidikan Islam ini menghadirkan Menag Lukman Hakim Saifuddin, Prof. Soedijarto, dan Dharmaningtyas sebagai narasumber. Hadir dalam kesempatan ini, duta besar beberapa negara sahabat, para pejabat eselon I dan II, penulis buku, beberapa pendidik yang ditulis dalam buku, para santri penerima beasiswa Kemenag, serta para pemerhati pendidikan Islam.

“Kita tentu merasa bahwa melalui penulisan buku semacam ini akan memberikan sumbangan luar biasa bagi peningkatan image dan kualitas pendidikan Islam,” tambah Nur Syam.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement