Senin 23 Mar 2015 12:32 WIB

Jika Polwan Prihatin Minimnya Generasi Pencinta Alquran

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Mushaf AlQuran
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mushaf AlQuran

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Kecintaan generasi muda terhadap Alquran dinilai masih kurang.

“Menyedihkan sekali keadaannya,” ungkap Ketua Yayasan Tahta Arsyika  AKBP Tien Abdullah di acara Kajian Akbar bertemakan ‘Generasi Cinta Alquran’, Ahad (22/3).

Tien mengaku memperoleh informasi yang penting mengenai kondisi umat Islam di Palu, Sulawesi tengah. Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan rektor salah satu institut Islam di Palu setahun lalu, terdapat 80 persen anak yang tidak bisa membaca dan menulis Alquran.

Mengetahui kondisi tersebut, Tien menyatakan sangat prihatin. Apalagi, lanjutnya, wilayah tersebut merupakan basis agama Islam yang cukup besar di Pulau Sulawesi.

Menurut Tien, kondisi anak yang  semakin tidak mencintai Alquran itu akibat teknologi. Dia menegaskan, saat ini anak-anak cenderung lebih mencintai gadget dan media sosial.

Selain itu, menurut Tien, peran orangtua juga mempengaruhi kecintaan anak terhadap Alquran. Tien juga menyebut televisi sebagai pihak yang telah membuat pengaruh negatif terhadap anak.

“Mereka lebih suka nonton sinetron yang tidak mendidik, main laptop, dan gadget,” ujarnya.

Tien berharap pemerintah bisa mengawasi ketat program yang ditayangkan di media-media terutama televisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement