Ahad 22 Mar 2015 15:39 WIB

Karena ISIS, Warga Eropa dan Afrika Takut Memeluk Islam

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Kelompok ISIS saat merekrut alumnus tahanan Guantanamo.
Foto: ibtimes
Kelompok ISIS saat merekrut alumnus tahanan Guantanamo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gerakan radikal yang dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak akan memberikan kemaslahatan bagi umat Islam.  Sebaliknya, gerakan dan cara- cara yang dilakukan kelompok radikal ini justru akan mencoreng nilai- nilai Islam dan menghancurkan gerakan dakwah Islam.

Hal itu disuarakan para pemuda Kota Semarang, pada mimbar bebas Penolakan terhadap ISIS, yang digelar di bundaran air mancur, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Ahad (22/3).

 

Mereka terdiri atas elemen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Semarang. Dalam aksi ini, Koordinator PMII, Amri menegaskan, gerakan keagamaan yang mengatasnamakan dakwah oleh ISIS merupakan gerakan yang salah.

 

Sebab gerakan ISIS yang mengatasnamakan jihad dan dakwah --secara frontal-- jamak mempertontonkan darah, pembantaian, pemerkosaan dan kekerasan lainnya. Bahkan gerakan yang dilakukan juga pengecut, karena memerangi sesama Muslim. Sementara dalam dakwah, Islam mengajarkan perdamaian dan tidak mengenal kekerasan.

 

Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam dan berdakwah dengan cara-cara dan gerakan yang santun dan damai. Seperti yang terjadi di Madinah hingga akhirnya dikenal Pagam Madinah. Gerakan ISIS sangat mencoreng ajaran dan nilai- nilai Islam.

“Dampaknya, muncul ketakuan besar dari orang- orang Eropa, Afrika dan beberapa negara lain yang ingin memeluk Islam,” katanya. Karena itu, tambahnya, PMII, IPNU dan IPPNU Kota Semarang mengajak semua warga Kota Semarang untuk menolak gerakan ISIS.

 

Mereka juga menggalang tandatangan penolakan terhadap gerakan maupun ajaran ISIS di arena car free day (CFD) di kawasan pusat Kota Semarang ini. Selain menggelar aksi tetarikal yang menggambarkan eksekusi dan berbagai kekerasan yang dilakukan oleh gerakan ISIS. Mereka juga mengakhiri aksi dengan membakar ‘atribut’  ISIS.

 

“Kami tegaskan seluruh warga Kota Semarang bahwa gerakan ISIS bukan gerakan Islam. Karena ISIS bukan Islam,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement