REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo) KH Hafidz Taftazan mengimbau Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno untuk mengarahkan sejumlah penyelenggara umrah di Tanah Air terkait kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Para penyelenggara umrah belakangan ini merasa prihatin adanya biro perjalanan wisata membawa wisatawan dari Tanah Air ke Turki yang 16 di antaranya melepaskan diri dari rombongan dan diduga menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS," katanya di Jakarta, Kamis (19/3).
Dampak dari peristiwa itu, para penyelenggara umrah kini seolah kena "getahnya", apalagi ada umat Muslim hilang setelah diiming-imingi umrah gratis. Penyelenggara umrah dinilai seakan berperan untuk menyalurkan orang-orang yang berkeinginan kuat untuk bergabung dengan ISIS.
Menurut dia, pendapat miring itu harus diluruskan, karena itu ia mengaku heran munculnya anggapan biro perjalanan umroh dan haji diberi label atau stigma ikut berperan menyalurkan orang untuk pergi ke Suriah.
"Itu tidak betul, sebab seluruh penyelenggara umrah memberlakukan pengawasan ketat, baik tatkala berangkat dari Tanah Air maupun selama melaksanakan umrah di Tanah Suci. Pemerintah Arab Saudi pun kini makin meningkatkan pengawasan, termasuk lokasi penginapan jamaah hingga kelengkapan dokumen," katanya.