REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay menilai paket wisata religi memiliki celah untuk dimanfaatkan pihak-pihak berkepentingan untuk melintas ke area ISIS. Karena itu, pemerintah harus lebih cermat mengawasi travel umrah.
"Untuk meningkatkan minat, travel haji kan banyak yang menawarkan wisata religi ke negara-negara Islam. Ada yang ke Turki, Palestina dan negara Timur Tengah lainnya. Agar perjalanan umrah tidak dijadikan sebagai modus, wisata-wisata religi seperti ini mungkin bisa ditiadakan untuk sementara. Nanti kalau sudah normal, silakan dibuka lagi," kata dia, Selasa (17/3)
Selain itu, lanjut Saleh, travel haji agar memastikan seluruh jamaahnya dikenal dengan baik. Alasannya, lebih mudah untuk memastikan jamaahnya benar-benar berorientasi ibadah. "Kalau semua orang yang daftar diberangkatkan, bisa saja mereka berangkat bukan bertujuan ke Saudi tetapi ke Suriah atau Irak," katanya.
Dia menyadari pencegahan terhadap WNI ke ISIS sebagai langkah yang sukar dilakukan. "Memang agak sulit, tetapi sebagai salah satu upaya preventif, mungkin hal itu bisa dilakukan. Karena itu, pemerintah harus betul-betul tampil di garda depan dalam upaya menangkal pengaruh ISIS di tanah air," katanya.