REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK-- Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (LAZ-BMH) membuktikan komitmennya untuk turut serta berperan memberantas buta hufuf Alquran melalu program Wakaf Sejuta Al-Qur’an.
Bertempat di Pesantren Hidayatullah, Depok, Ahad (15/3) malam lalu, BMH memberikan secara simbolis wakaf mushaf Alquran kepada tiga orang dai Hidayatullah yang akan diberangkatkan dalam misi dakwah ke beberapa daerah.
Pimpinan Umum Hidayatullah, ustadz Abdurrahman Muhammad mengatakan, tiga dai Hidayatullah tersebut akan diberangkatkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara.
Ketiganya akan mengabdi di tengah-tengah masyarakat yang dianggap masih membutuhkan bimbingan da'i untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas beragama.
Salah seorang dai, Ridwan Kasim yang akan dikirim ke Kupang mengaku sangat senang dengan adanya bantuan mushaf tersebut. Model Alquran yang disalurkan BMH adalah Alquran yang memiliki terjemahan.
Menurut Ridwan, model Alquran seperti itu termasuk yang jarang ditemui di Kupang. Kalaupun ada, modelnya masih yang versi lama dan jumlahnya masih sangat kurang.
"Di Kupang, masyarakat sangat mendambakan Alquran yang ada terjemahnya. Sebab yang ada sekarang jumlahnya sangat sedikit dan kondisinya sudah lusuh sekali. Jadi, program ini sangat patut kita dukung bersama," katanya, Selasa (17/3).
Da'i lainnya, Darmansyah, yang akan bertugas ke Kepulauan Riau juga merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan mushaf ini.
"Program ini patut kita dukung bersama. Hal ini akan memudahkan para dai dalam membangun komunikasi kepada umat, terkhusus tempat yang terpencil dan di sana belum ada Alquran seperti ini," paparnya.
Kepala Humas BMH Pusat Imam Nawawi menambahkan, program Wakaf Sejuta Al-Qur’an tersebut ditargetkan harus tuntas terlaksana hingga akhir tahun ini.
"Insya Allah, BMH akan terus bekerjasama dengan para dai yang tersebar di seluruh penjuru negeri sampai Aquran yang terakhir alias genap satu juta di tahun ini," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika