Senin 16 Mar 2015 19:00 WIB

Tak Ada yang Setuju ISIS Gerakan Islam

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Kota kuno Hatra yang dihancurkan militan ISIS.
Foto: Reuters
Kota kuno Hatra yang dihancurkan militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub mengungkap tidak ada satu pun ulama di Timur Tengah sepakat kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai gerakan Islam.

"Saya bertanya pada banyak ulama di Timur Tengah seperti dari Irak, Suriah, Mesir, Arab Saudi, dan lain-lain. Begitu juga dengan para diplomat. Baik ulama maupun diplomat tidak ada yang setuju ISIS adalah gerakan Islam," kata Ali kepada ROL, Senin (16/3).

Merujuk pada pernyataan dari mantan intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden dan mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kata dia, ISIS dibuat untuk kepentingan tertentu. "Kalau pernyataan mereka benar, tujuannya bisa saja untuk menciptakan timur tengah selalu bergejolak agar membutuhkan negara tertentu untuk melindungi mereka," ujarnya.

Selain itu, kata Ali, tujuan lainnya adalah untuk mendiskreditkan Islam itu sendiri sehingga orang-orang akan menilai Islam dengan bingkai seperti itu. "Gerakan-gerakan teroris itu kan tidak pernah diajarkan oleh Islam tapi selalu dikaitkan dengan Islam," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement