Senin 16 Mar 2015 18:38 WIB

Slogan ISIS Kecoh Kalangan Intelektual

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
  Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3).   (Republika/Agung Supriyanto)
Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Ya'qub menilai slogan-slogan yang didengungkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa mengecoh banyak orang. Yang bahaya, kaum intelektual jadi target slogan ISIS.

"Jangankan warga yang awam, terkadang orang intelek juga terkecoh dengan slogan mereka (ISIS)," ungkap Ali kepada ROL, Senin (16/3). Menurutnya ada beberapa kemungkinan yang mengakibatkan hal itu.

Pertama, kata Ali, karena terkecoh dengan slogan yang disampaikan ISIS karena seolah-olah ingin mendirikan negara Islam dan mendirikan khilafah. "Mereka tidak tahu apa hakikatnya, sehingga justru terkecoh," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terkecoh dengan penampilan ISIS. "Seyogyanya kita harus lebih cerdas, jangan sampai terkecoh," ujarnya.

Ali berkata, Indonesia juga pernah menghadapi hal serupa ketika muncul gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Akan tetapi, menurut Ali, gerakan itu pun tidak laku karena masyarakat menyadari hakikatnya. Selain itu, ia juga menyebut gerakan seperti Jamaah Islamiyah yang cenderung tidak populer di masyarakat.

"Pada hakikatnya nama-nama itu hanya menipu dan tidak sesuai dengan Islam," ujar Ali.

Ali pun mengimbau masyarakat untuk mampu menyaring berita. "Jangan karena muncul dengan sebutan Islam kita terima dengan emosional dan tidak berpikir lebih jauh apa ISIS itu sebenarnya," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement