Ahad 15 Mar 2015 16:52 WIB

Hadapi ISIS, Masyarakat Harus Seimbangkan Emosi dan Pikiran

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Militan ISIS ketika menguasai sebuah kota.
Foto: AP Photo
Militan ISIS ketika menguasai sebuah kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keseimbangan emosi dan pikiran harus tertanam di masyarakat. Hal itu menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dalam menyikapi gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Machasin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak hanya menggunakan emosi dalam menentukan pilihan. Propaganda dalam bentuk apapun dan bukan hanya dari ISIS, kata Machasin, perlu diterima dengan pertimbangan nalar.

“Harus ada keseimbangan emosi dan pikiran,” ujarnya kepada ROL, Ahad (15/3).

Machasin pun meminta kepada para penyuluh agama untuk memberikan ketahanan pikiran pada umat selain juga memberikan ketahanan iman. “Keseimbangan ini perlu terus dibina,” kata Machasin.

Sebelumnya, Machasin menyatakan faktor ekonomi, psikologis, dan kedekatan umat pada simbol-simbol Islam melandasi masyarakat tertarik masuk gerakan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement