Ahad 15 Mar 2015 09:46 WIB
islamic book fair 2015

IBF Dorong Literasi Islam

Rep: irwan kelana/ Red: Damanhuri Zuhri
Pengunjung memadati stan pameran Islamic Book Fair 2015 di Istora Senayan Jakarta, Ahad (8/3).   (Republika/Tahta Aidilla)
Pengunjung memadati stan pameran Islamic Book Fair 2015 di Istora Senayan Jakarta, Ahad (8/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) yang digelar setiap tahun oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta dinilai sangat strategis untuk mendorong literasi Islam. Literasi  adalah kegiatan membaca, menulis dan menyimak.

Berbagai tokoh menyoroti pentingnya IBF dalam mendorong berkembangnya literasi Islam di Indonesia. Saat membuka Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015 Ikapi DKI Jakarta, di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Jumat (27/2), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menekankan pentingnya membaca bagi siapa saja, terlebih umat Islam.

“Pentingnya buku, dan pentingnya membaca adalah pesan yang sangat ditekankan dalam Islam. Bahkan Al-Qurán yang agung pun disebut dengan nama Kitab. Perintah membaca ada dalam wahyu pertama, Iqro bismi rabbika” (Bacalah dengan nama Tuhanmu, dan walaupun ditujukan lewat Nabi yang tidak pandai membaca (Nabi Muhammad adalah nabi yang ummi atau tidak pandai membaca, , ini menunjukkan pentingnya bacaan,” kata Anies Baswedan.

Ia menambahkan, pentingnya membaca juga dalam arti luas dengan mengkaitkan apa yang dibaca dengan membaca alam dan peristiwa. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengemukakan,  dalam pandangan Islam, ada ungkapan yang sangat populer, sebaik-baik teman adalah buku.

Mengapa? Karena buku dapat memengaruhi emosi dan membawa kegembiraan dan kebanggaan atau sebaliknya. “Buku juga teman yang luar biasa tulus, menyampaikan apa adanya,” kata pencetus Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) itu.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengatakan, IBF sangat bermanfaat. “Insya Allah dengan IBF akan menumbuhkan semangat, minat, kemampuan dan kreativitas masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, terutama dalam hal membaca dan menulis,” ujar Rokhmin Dahuri saat berbincang dengan Republika di arena IBF ke-14 tahun 2015.

Guru Besar Fakultas Perikanan IPB Bogor yang juga seorang pencinta buku itu menambahkan,   salah satu faktor terpenting bagi suatu bangsa yang ingin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah membaca. 

“Membaca merupakan kunci untuk menguasai iptek. Dan pameran buku seperti IBF merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai buku berkualitas,” tutur Rokhmin yang juga aktif menulis artikel opini di berbagai media serta menulis dan menerbitkan sejumlah buku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement