Kamis 12 Mar 2015 20:46 WIB

Pemerintah Diminta Jaga Keutuhan Sejarah Islam

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benjamin Davnie  berharap pertelevisian Indonesia bisa mengoreksi proporsi programnya. Apalagi, terangnya, hal ini mengingat mayoritas masyarakat Indonesia itu beragama Islam.

Dia juga mengungkapkan pernah meminta Dewan Kesenian Jakarta agar mengoreksi proporsi tayangan televisi demi mengembangkan peradaban manusia terutama bagi umat Islam.

"Agar kebudayaan dan sejarah Islam tidak mengabur, menilai pemerintah juga memiliki peranan penting. Pemerintah bisa mengembangkan hal ini dengan membuktikannya dalam program-program kerja," kata dia saat Seminar Nasional yang diadakan di UIN Jakarta dengan tema ‘Menelusuri Indikasi Pengaburan Sejarah Islam Nusantara’ pada Kamis (12/3).

Selain itu, Benjamin menilai masyarakat juga perlu bekerja sama dalam menumbuhkembangkan budaya dan sejarah Indonesia terutama Islam. “Pihak perguruan tinggi, ulama, cendekiawan dan kaum intelektual diharapkan bisa memberikan kontribusinya dalam mencapai hal itu,” tutupnya.

Sebelumnya, Benjamin mengaku sangat menyayangkan dengan keadaan masyarakat dalam memilih sebuah tayangan. Padahal, tayangan semisal dakwah itu sangat bermanfaat dalam memperoleh pendalaman ajaran Islam dengan baik.

“Saya bisa menilai tiga dari 10 orang lebih suka menonton tayangan sinetron dibandingkan dengan acara-acara bernuansa Islam seperti dakwah,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement