Rabu 11 Mar 2015 16:25 WIB

Menag Yakini Musabaqah Alquran dan Hadis Cegah Radikalisme

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berterima kasih pada perhatian pemerintah Arab Saudi atas pengembangan pendidikan agama Islam serta pencegahan masuknya paham radikalisme di Indonesia.

Salah satu caranya dengan menggelar Musabaqah Hafalan Qur’an dan Hadits ke-VII Tingkat  Nasional elama tiga hari  lalu.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang dalam hal ini diwakili oleh Dubesnya, Musthofa bin Ibrahim al-Mubarok,” ungkap Lukman saat Konferensi Pers di Kantor Kemenag Thamrin, Jakarta, Rabu (11/3). 

Menurut Menag, perhelatan acara ini merupakan wujud perhatian Arab Saudi terhadap Indonesia. Ia mengungkapkan, acara ini mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi. 

Selama ini, ujarnya, Kerajaan Arab Saudi telah memberikan perhatian luar  biasa kepada Indonesia. Terutama di bidang pendidikan maupun budaya. Seperti musabaqah yang bermanfaat bagi umat Islam di Indonesia.

Lukman menegaskan, perhelatan ini dapat membantu umat agar terhindar dari paham-paham yang meyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, dijadikan pula sebagai upaya untuk membentengi generasi muda dengan memberikan pemahaman agama yang benar.

Para peserta, ujarnya,  terutama generasi pemuda tidak hanya memperlihatkan potensi menghapalnya.

Ia mengungkapkan, para peserta juga bisa menampilkan yang kemudian mengembangkan pemahamannya atas ilmu yang tertera dalam Alquran dan Hadits.

“Adanya musabaqah ini diharapkan bisa menumbuhkan minat umat terutama generasi bangsa dalam mendalami alAlquran  yang selanjutnya mengembangkan dunia keilmuan,” ujar Lukman.

Perhelatan musabaqah hafalan Qur’an dan Hadits Tingkat Nasional Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud ini merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang  bermula dari gagasan Kerajaan  Arab Saudi pada tahun 2006. Pemerintah Indonesia dalam hal ini juga ikut mendukung dengan memfasilitasi acara seperti menyediakan dewan hakim dan dewan juri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement