REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Khoirul Huda mengakui saat ini aktivitas remaja masjid di Indonesia cenderung menurun.
Seharusnya, menurut Huda, aktivitas remaja masjid harus kembali digalakkan karena mempunyai banyak manfaat bagi umat Islam dalam berbagai sisi dan dalam jangka waktu yang panjang.
“Saat ini memang aktivitas pemuda dan remaja masjid cenderung menurun, terutama di pedesaan,” kata Huda kepada Republika, Ahad (8/3).
Ia menilai, penyebab penurunan aktivitas remaja masjid lebih disebabkan karena kebutuhan pelajar, pemuda dan remaja yang begitu banyak tidak mampu dipenuhi oleh masjid.
Terutama dalam kebutuhan mengakses ilmu pengetahuan yang cukup banyak didesak dari sekolah-sekolah modern zaman sekarang.
Meski demikian, menurut Huda, masjid harus tetap menjawab tantangan ini agar dapat kembali menyemarakkan aktivitas remaja masjid.
Caranya, kata dia, dengan menyediakan sarana mengakses informasi dan juga mengadakan tempat-tempat yang membuat pemuda nyaman untuk beraktivitas di lingkungan masjid.
“Kebutuhan pemuda, pelajar dan remaja itu kan akses ilmu pengetahuan. Masjid jangan segan-segan untuk menyediakan wifi, aktifkan kembali perpustakaan,” ungkap Huda menerangkan.
Dengan demikian, pemuda asal Lampung ini meyakini bila generasi muda sudah nyaman beraktivitas di lingkungan masjid, dengan sendirinya aktivitas kepemudaan dan remaja masjid akan kembali hidup.