REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ongkos Naik Haji (ONH) 2015 berpeluang turun 600 dolar AS. Berdasarkan hitungan Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Panja BPIH) DPR dan mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, turunnya ONH akan menjadi pedoman untuk menekan biaya haji dengan pemerintah.
"Ini akan terus jadi pedoman kami, untuk negosisisi dengan pemerintah. Intinya akan diperjuangan terus ," kata Ketua Panja BPIH DPR RI Sodik Mudjahid, di Bandung, Selasa. (3/3).
Menurutnya, perhitungan turunnya biaya haji tersebut didapatkan dari beberapa sektor penurunan harga avtur (bahan bakar pesawat) bagian dari pesawat, efisiensi petugas haji, efisiensi catering, kontrakan dan pondokan, termasuk efisiensi transportasi darat.
"Demikian juga dengan yang kecil seperti biaya manasik haji dan buku, itu bisa diefisiensikan, harusnya bisa ditekan hingga 600 dolar AS," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, usulan penurunan biaya haji tersebut akan dibahas dengan pemerintah yakni antara Panja BPIH DPR dan Kemenag.
"Istilahnya nanti akan dibahas karena belum semua anggota panja tahu. Hasil penghitungan kami nantinya akan disingkronkan dengan hasil penghitungan panja Kemenag, yang jelas peluang untuk penurunan haji ini mencapai hingga 600 dolar AS," katanya.
Ia menambahkan Panja BPIH Komisi VIII DPR RI pun akan melakukan observasi ke beberapa mitra perusahaan kerja sama haji pada 13 Maret 2015 mendatang. "Itu termasuk melakukan kunjungan dengan mitra kerjasama yang ada di Arab Saudi," kata dia.