REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Republika Penerbit Arys Hilman mengungkapkan, IBF telah menjadi destinasi wisata ruhani umat Islam. Pengunjung IBF pun mencakup seluruh rentang usia, dari anak-anak, remaja, hingga para orang tua atau dewasa.
“Ini hal yang sangat mengharukan. Seperti ditegaskan pengurus Ikapi DKI Jakarta, IBF telah menjelma menjadi pameran buku Islam terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Sudah sepatutnya kalau apresiasi diberikan kepada Ikapi DKI Jakarta yang telah merintis pameran buku Islam tersebut sejak 14 tahun silam,” papar Arys Hilman.
Setiap tahun Republika Penerbit tidak pernah absen mengikuti IBF. Demikian pula tahun ini. Pada IBF 2015 Republika Penerbit menjagokan sejumlah buku baru, antara lain menerbitkan kembali buku Tasawuf Modern karya Buya HAMKA.
“Meskipun buku tersebut ditulis Buya HAMKA pada akhir tahun 1930-an, sampai sekarang masih sangat relevan. Hal itu menunjukkan Buya HAMKA merupakan seorang tokoh ulama yang visioner,” ujar Arys.
Ia mengungkapkan, ternyata respons masyarakat luar biasa. “Masyarakat sangat menantikan buku Tasawuf Modern tersebut, yang akan kami luncurkan pertama kali di ajang IBF 2015,” tuturnya.
Buku lain yang juga menjadi andalan Republika Penerbit adalah Telaga Bahagia yang disarikan dari karya ulama terkemuka Indonesia Syaikh Nawawi Al-Bantani, dan buku Nasaikhul Ibad.
“Pada IBF 2015 Republika Penerbit akan menggelar dua acara bedah buku. Yakni novel Rindu karya Tere Liye dan Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy. Alhamdulillah, novel Rindu berhasil meraih Islamic Book Award sebagai buku fiksi dewasa terbaik,” papar Arys Hilman.