REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Mohsen mengatakan pemerintah akan membentuk pondok pesantren kemaritiman. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenag mengucurkan Rp 5 miliar pada 2015 untuk pengembangan pesantren tersebut.
Dia berharap pesantren yang mandiri tidak bergantung ke pemerintah. Namun, karena banyaknya pesantren sehingga pemerataan tidak bisa dalam tempo yang sama.
Ia melanjutkan, semangat kemandirian pondok pesantren ini juga akan disertai dengan berbagai usaha ekonomi dan penguatan keterampilan kerja. Dengan mewujudkan kemandirian pesantren diharapkan para santri siap mengahadapi tantangan ekonomi global.
Selain itu, para santri juga memiliki keterampilan sehingga ketika keluar dari pondok pesantren bisa langsung bekerja. Dari 29 ribu pesantren, hanya kurang dari 10 persen yang mampu mandiri secara ekonomi.
"Jadi semua pesantren yang berada di pesisir pantai kita berharap bisa mengikuti kemaritiman ini. Sebenarnya kita ingin mengembalikan karakter kemandirian pesantren agar pesantren bisa mandiri secara ekonomi," ujar Mohsen saat ditemui di kantor Kementerian Agama, Rabu (25/2).
Ia mengatakan, pesantren maritim rencananya akan diresmikan pada Agustus mendatang. Mohsen menjelaskan semua pesantren yang berada di wilayah pesisir pantai Indonesia akan mengikuti program pesantren kemaritiman ini.