Kamis 26 Feb 2015 10:56 WIB

Cara Mudah Belajar Bahasa Arab

Rep: mg3/ Red: Damanhuri Zuhri
Buku panduan cara cepat membaca kitab dan menguasai bahasa arab, Al Hadist diperlihatkan saat kursus bahasa arab angkatan II di Jakarta, Senin (2/2). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Buku panduan cara cepat membaca kitab dan menguasai bahasa arab, Al Hadist diperlihatkan saat kursus bahasa arab angkatan II di Jakarta, Senin (2/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemu metode belajar bahasa Arab Al Mustaqilli, Agus Shohib Khoironi menilai, selama ini metode yang digunakan mempelajari bahasa Arab, masih terbawa dengan alam Arab, dan menggunakan kitab-kitab dari Arab.

Padahal, orang Arab pengajarannya langsung serba-Arab. “Kita nggak bisa. Mengapa ada kesan mempelajari bahasa Arab sulit, ya karena itu,” katanya menerangkan.

Dari pemikiran itu, Agus mencari cara agar generasi Muslim di Indonesia, khususnya, Asia Tenggara dan dunia pada umumnya, bisa mempelajari bahasa Alquran, hadis, dan bahasa Arab dengan mudah. Pemikiran itu lantas dituangkan Agus dalam buku berjudul Audlohul Manahij.

“Jadi, gramatika Arab lengkap dengan pendekatan skema jadwal dan lain sebagainya untuk memudahkan mengkaji gramatika Arab bagi non-Arab. Kita terbitkan di Amerika website Amazon pada 2007,” ungkapnya.

Setelah muncul di website jual beli asal Amerika tersebut, buku Audhohul Manahij atau A Complete Guides to Arabic Grammer, mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Beberapa di antaranya datang dari universitas ternama di dunia, termasuk dari para profesor dan para ahli bahasa.

Dalam hitungan bulan, ungkap Agus Khoironi, kitab berbahasa Arab yang terdiri atas dua jilid tersebut menempati peringkat pertama dari sekitar 200 kitab yang ada di Amazon saat itu.

Sukses di Amazon, Agus Khaironi membuat desain baru belajar bahasa Arab dengan tata gramatika Arab, namun banyak menggunakan bahasa Indonesia.

Metode tersebut dibuat ke dalam bentuk praktik, penyatuan praktik, baik berbicara, menulis, membaca, menerjemahkan, maupun memahaminya. Lalu, muncul buku praktik berikutnya yang bernama, Al Arabiyah Li Ghairil Arab atau Bahasa Arab Bagi Non- Arab.

Buku tersebut ditulis dengan struktur pendekatan kultur budaya, penampilan contohnya memang tidak selazimnya buku yang ditulis para profesor, doktor, dan ahli bahasa dari Arab. Nama al-Mustaqilli sendiri berasal dari pendekatan pembelajaran yang menuntut pesertanya untuk aktif.

“Kami punya motivasi dan cita-cita besar, kita mau kembangkan di kota lain di In donesia. Perjuangan untuk mengubah generasi. Metode ini bisa dipakai di mana saja. Harapan kita semua, pesantren, semua masjid, semua mushalla menggunakan metode Al Mustaqilli,” kata Agus menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement