REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan remaja masjid merupakan salah satu tonggak regenerasi Islam dalam memakmurkan masjid di Indonesia.
Makanya, kata Tengku Zulkarnain, perlu upaya memakmurkan kembali masjid dengan memperbanyak remaja masjid hadir ke masjid.
Salah satu penyebab suburnya aliran sesat karena remaja kurang dibekali ilmu agama yang lurus dari ajaran Ahlussunnah. Saat Syiah datang dengan ajaran sesat yang sesuai dengan nafsu syahwat, para remaja ini terjebak dan tertipu.
"Makanya aliran ini sangat berbahaya. Remaja harus dijaga kelurusannya agar tetap dalam jalur Ahlussunnah," kata Tengku, Senin, (23/2).
Biasanya, sambung Tengku Zulkarnain, aliran sesat menjanjikan mimpi. ''Bayangkan dengan nikah mut'ah dan ganti pasangan mut'ah, manusia selamat dari zina dan akan mendapat pahala besar,'' ungkapnya menjelaskan.
Padahal, Tengku menerangkan, tidak mungkin agama mengajarkan kepuasan syahwat yang hina. Apalagi anak mut'ah tidak boleh bernasab pada bapaknya.
''Anak hasil mut'ah wajib pakai nama bin ibunya. Jika bapaknya meninggal dunia, anak mut'ah tidak mendapat warisan dari bapak mut'ahnya,'' ujar Tengku menjelaskan.
Ini serupa dengan anak hasil zina. Ia tidak bisa bernasab pada bapaknya dan tidak dapat warisan dari bapaknya.
"Gawat bukan? Jika ini tidak diajarkan pada remaja betapa berbahaya, maka banyak remaja bisa terjerat aliran Syiah karena menawarkan mimpi."
Salah satu cara agar para remaja suka datang ke masjid adalah memberikan mereka kesempatan untuk memiliki peran lebih di masjid. Mereka juga sebaiknya diberi tanggungjawab terhadap kemakmuran masjid.
"Mereka diajak bergabung dengan orang-orang tua di bawah bimbingan ulama muda yang lurus dan kreatif," papar Tengku Zulkarnain menambahkan.