Ahad 22 Feb 2015 09:56 WIB

Pesantren Diminta Redam Ajaran Sesat

Aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU --  Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan beberapa pondok pesantren terus berupaya meredam paham sesat yang menjurus radikalisme di wilayah itu.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tengah, Zulkifli Tahir mengatakan, pondok pesantren dinilai bisa menjadi penyaring ajaran yang tidak sesuai dengan agama yang ada di Indonesia. "Janganlah mudah mengkafirkan orang lain atau menghalalkan pertumpahan darah dengan dasar ajaran agama," kata Zulkifli dalam sebuah acara diskusi terkait konflik antarumat beragama, Sabtu kemarin.

Saat ini ada agama tertentu yang disusupi ajaran disalahgunakan sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Untuk meredam itu, dia juga meminta peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di daerah diperkuat karena potensi konflik bisa diredam oleh forum tersebut.

Lebih lanjut, dia menuturkan Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala potensi yang dimilikinya, termasuk keanekaragaman budaya dan agama. Menurutnya, agama bisa menjadi perekat keanekaragaman budaya tersebut dengan meningkatkan kualitas hubungan antarumat beragama.

Karena itu, ajaran agama yang menyebarkan kasih sayang harus dikedepankan dari pada pahan-paham sempit yang bisa mengganggu kualitas hubungan masyarakat. Saat ini Polri, pemerintah dan tokoh agama bahu-membahu bekerja di Kabupaten Poso untuk meredam paham radikalisme yang meresahkan masyarakat.

Polisi saat ini mendeteksi ada 20 teroris yang menggunakan ajaran tertentu yang bersembunyi di hutan di Poso. Mereka beberapa kali melakukan aksi teror kepada aparat keamanan dan warga sipil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement