Selasa 17 Feb 2015 16:41 WIB

Islamofobia, Bentuk Standar Ganda Negara Barat

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Hidayat Nur Wahid saat berdiskusi di MPR, Kamis (12/2)
Hidayat Nur Wahid saat berdiskusi di MPR, Kamis (12/2)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tensi Islamofobia kian meningkat di negara-negara Barat yang mengagungkan multikulturalisme, pluralisme maupun hak asasi manusia (HAM).

"Islamofobia ini hanya menandakan bahwa apa yang digembar-gemborkan Barat tentang multukulturalisme, pluralisme, atau HAM itu isapan jempol belaka. Mereka pergunakan standar ganda dalam melakukan penilaian," ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Selasa (17/2).

Oleh karena itu, ujarnya, umat Islam harus bersikap kritis terhadap ide-ide kemanusiaan yang datang dari Barat.

Lebih lanjut, dalam pandangan Hidayat, Islamofobia justru merupakan ujian tersendiri bagi Dunia Barat. Sebab, Islamofobia sangat mudah diterjemahkan sebagai aksi kebencian terhadap umat Islam.

"Islamofobia ini jadi ujian tersendiri buat Barat. Yakni, apa mereka masih sejalan dengan ide-ide kemanusiaan. Seperti, masyarakat yang menghormati HAM. Menurut saya, tentang ini, relatif mereka belum berhasil," jelas Hidayat.

Karenanya, lanjut Hidayat, penting bagi umat Islam, terutama di wilayah minoritas Muslim, untuk terus melakukan penguatan internal. Yakni, dengan memperkuat akhlak berkeadaban secara kolektif.

"Jangan terjebak pada logika label-label (Islamofobia)," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement