REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan dapat menghimpun zakat Rp 25 milyar pada 2015 yang bersumber dari jajaran pegawai negeri sipil (PNS) serta masyarakat umum.
"Zakat yang terhimpun akan disalurkan melalui program-program telah disiapkan mengacu kepada undang-undang pengelolaan zakat," kata Wakil Ketua Bidang IV Baznas Padang, Siril Firdaus di Padang, Kamis.
Menurut Siril, untuk pemerataan penghimpunan zakat pihaknya membentuk 10 orang konsultan zakat yang akan disebar ke berbagai wilayah di Kota Padang.
Konsultan zakat ini akan melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak seperti perusahan, toko, swalayan, dan unit usaha lainnya tentang pembayaran zakat, ujar dia.
Sedangkan untuk penyaluran Baznas mengacu kepada enam program yang telah ditetapkan yaitu Padang Religius, Padang Sejahtera, Padang Sehat, Padang Cerdas, Padang Makmur, dan Padang Peduli.
"Tahun ini kami menambah dua program baru yaitu memilih 20 kelurahan sebagai binaan serta menempatkan seorang ustad atau tokoh agama untuk membina kegiatan keagamaan selama satu tahun," katanya.
Lalu program mobil ambulans gratis yang akan dijadikan klinik keliling serta melayani pengobatan gratis khususnya pada daerah pinggir kota, lanjut dia. "Diharapkan klinik keliling ini dapat membantu memperbaiki kesehatan masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Pembina Baznas Padang Didi Ariyadi mengatakan dalam waktu dekat Baznas akan menempati kantor baru di jalan Bypass Sungai Sapih Kuranji Padang.
"Kantor baru tersebut berupa bangunan tiga lantai yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 4,8 milyar," kata dia.
Wali Kota Padang Mahyeldi mengharapkan setelah menempati kantor baru kinerja Baznas dapat lebih ditingkatkan terutama dalam menghimpun zakat.