Rabu 11 Feb 2015 14:20 WIB

Nasaruddin: Pemerintah Harus Apresiasi Ulama Agar Semangat Menulis

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
  Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin (kanan) berbincang dengan Wamenag Nasaruddin Umar saat Takbir Akbar Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad (27/76).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin (kanan) berbincang dengan Wamenag Nasaruddin Umar saat Takbir Akbar Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad (27/76). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Memacu semangat dakwah ulama Indonesia melalui tulisan harus ditempuh melalui dukungan sejumlah pihak.

“Agar para ulama lebih semangat dalam menulis, pemerintah bisa memberikan apresiasi kepada para penulis terutama ulama,” ujar guru besar UIN Syarif Hidayatullah Nasaruddin Umar, Rabu (11/2).

Menurutnya, bentuk royalti sangat dibutuhkan oleh mereka. Dia menyarankan agar royalti tersebut tidak disamakan dengan para penulis biasa.

Kemudian, mantan Wakil Menteri Agama ini berharap, pemerintah menentukan kebijakan tersendiri dalam pengkaderan penulis. Misalnya, dia menambahkan, pemerintah melakukannya sejak generasi bangsa duduk di bangku SMA.

Lantaran banyak hal yang perlu dipelajari dalam kurun waktu tertentu agar tulisan yang dibuat mudah diterima banyak orang. Kemudian, dampaknya tulisan yang dibuat pun ditunggu-tunggu para pembacanya.

“Usahakan tiada hari tanpa menulis. Sebab, menulis itu pekerjaan yang mulia,” urai Nasaruddin menyemangati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement