Kamis 05 Feb 2015 10:30 WIB

Yusuf Mansur Kritik Kebiasaan Ustaz Lalaikan Shalat Tepat Waktu

Rep: c14/ Red: Bilal Ramadhan
Ustadz Yusuf Mansyur
Ustadz Yusuf Mansyur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Tokoh Muslim ustaz Yusuf Mansur menilai, tidak sedikit kini kalangan ustaz yang kurang berikhtiar dalam berdakwah. Apalagi, bila waktu mereka tergerus oleh kesibukan, meskipun masih dalam koridor syiar Islam.

Salah satu contohnya, kata ustad Yusuf Mansur, kebiasaan para ustaz ketika rapat untuk cenderung melalaikan shalat tepat waktu.

“Seringkali ketika rapat, kemudian kami meninggalkan shalat berjamaah di awal waktu ke masjid. Mungkin juga, karena lelah, berdakwah tidak pakai pengaturan waktu. Pulang larut malam, hilang pula kesempatan shalat subuh berjamaah,” ujar ustad Yusuf Mansur saat dihubungi Republika, Kamis (5/2).

Yusuf Mansur mengakui, hal demikian banyak ditemuinya terutama ketika para ustaz atau dai dari berbagai daerah berkumpul untuk rapat. Karena kebanyakan dari mereka berstatus musafir, maka cenderung tidak muncul kemauan untuk shalat berjamaah bersama-sama segera setelah azan berkumandang. Ini menandakan kalangan pendakwah Islam, tambahnya, perlu berintrospeksi diri.

“Shalat jamaahnya lantas sendiri-sendiri. Mentang-mentang kemudian bisa jama’ atau qasar. Ya Allah. Inilah yang membuat diri saya penuh banyak introspeksi. Mudah-mudahan nasihat ini juga menyentuh di kalangan teman-teman ustaz,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, para dai pada zaman ini kebanyakan mengkhawatirkan urusan dunia, seperti ketiadaan sumber dana, media massa, atau jaringan. Padahal dalam berdakwah, dai mesti yakin memiliki Allah. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga, tantangan apa pun bisa dihadapi dengan tenang.

“Ujung-ujungnya, jadi skeptis dan pesimis. Padahal, sejak zaman Nabi, kita umat Islam sebenarnya lebih tinggi dan punya banyak sekali kemungkinan menang. Karena Allah bersama kita,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement