Selasa 03 Feb 2015 01:13 WIB

Persiapan MEA 2015, SDM Pesantren Harus Samai Negara ASEAN

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Petugas menempelkan informasi pendidikan pesantren di Mading kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas menempelkan informasi pendidikan pesantren di Mading kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pesantren, Tutty Alawiyah mengatakan, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 maka sumber daya manusia (SDM) pesantren harus menyamai bebera negara ASEAN lainnya. Seperti Malaysia dan Singapura. Untuk itu, tenaga pengajar dan pendidik di pondok pesantren harus bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut.

Ia menjelaskan, selain ilmu keterampilan, untuk menghadapi MEA juga membutuhkan ilmu wawasan yang luas. Hal ini agar mampu bersaing dengan negara lainnya. Dengan mempersiapkan SDM yang memiliki wawasan yang luas dan keterampilan maka SDM pondok pesantren mampu mewujudkan kemandirian ekonomi yang menyejahterakan.

"Pada kenyataannya kenyataannya kita masih belum sanggup untuk menyamai bebrapa negera. Kita harus kerja keras karena pendidikan kita masih tertinggal," ujar Tutty Alawiyah Kepada Republika, Senin (2/2).

Ia menambahkan, persiapan untuk menghadapi MEA bukan hanya dilihat dari sisi keterampilan ekonomi saja. Karena dalam MEA unsur pendidikan juga akan terbawa. Untuk itu, peningkatan wawasan sangat diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement