Kamis 29 Jan 2015 23:26 WIB

Waktu, Persoalan Klasik dalam Dakwah di Perkotaaan

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Kawasan bisnis di Jakarta Selatan
Foto: Republika
Kawasan bisnis di Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ormas Islam Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) menganggap teknologi memiliki peranan penting dalam menyiarkan dakwah. Hal ini lebih diutamakan kepada umat Islam yang berada di kota metropolitan terutama di Jakarta.

 Juru Bicara Muslimah HTI, Iffah Nur tidak memungkiri adanya kesulitan dalam menyiarkan dakwah di kota metropolitan. "Lebih sulit dibandingkan umat Islam yang berada di pedesaan  misalnya," ujar Iffah kepada ROL, Kamis (29/1).

Untuk Muslimah, Iffah mengaku mereka mengalami kesulitan dalam meluangkan waktunya untuk mendapatkan dakwah. Kebanyakan mereka merupakan orang-orang yang sibuk dan sedikit memiliki waktu yang  kosong.

Melihat kondisi demikian, Iffah berpendapat dakwah sebenarnya bisa tetap tersampaikan kepada umat Islam yang berada di kota metropolitan. Yang paling penting, ujarnya, mereka bisa menyesuaikan waktunya sebaik mungkin.

Menurut Iffah, Muslimah yang sibuk bisa meluangkan waktunya pada jam siang. Kemudian, mereka juga bisa memperoleh isi dakwah dari tempat yang dekat dengan perkantorannnya.

Iffah mengaku cara demikian memang tidak berjalan efektif. Sebab, umat Muslimah mendapatkan waktu yang sangat singkat dalam memperoleh ilmu agama.

Oleh karena itu, Iffah menilai teknologi menjadi peran penting dalam menyiarkan dakwah. Hal ini sesuai pula dengan kondisi umat Islam metropolitan yang lebih menguasai dunia teknologi seperi media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement