REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ingatkan dengan Alvian Aditya Kanzi (22 tahun)? Seorang mahasiswa berprestasi yang kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Semenjak tunggakkan kuliahnya dibayar kaum Muslimin melalui program Indonesia Belajar (IB), ia dapat melanjutkan kuliah ke semester tujuh ini.
Mahasiswa yang pada Juli-September 2014 magang di Kementerian Perindustrian pun dapat meraih kembali beasiswanya, sehingga tidak terbebani lagi dengan biaya administrasi kuliah.
Di Jakarta, warga Mojolangu, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, tinggal sendirian di salah satu rumah dekat kampus di Menteng Atas Dalam RT 03 RW 12 No 11 dengan biaya indekos Rp 550.000,- per bulan.
Kini, Alvian sudah bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya selama kuliah di jurusan interaksi manusia dan komputer (Human Computer Interaction/HCI) tersebut, di antaranya adalah membuat situs web internet dan aplikasi program di smartphone android. Namun, ia belum dapat mengkomersialkan kemampuannya tersebut, sehingga untuk bayar indekos sangat kesulitan.
Sedangkan penghasilan ayahanda Elfinur (55 tahun) yang Rp 750 ribu per bulan --- sebagai dosen luar biasa di salah satu perguruan tinggi swasta di Malang--- cukup untuk biaya makan sehari-hari saja sudah alhamdulillah. Parahnya, sudah dua bulan ini belum menerima honor gaji dari tempatnya bekerja.
Untuk mengurangi beban keluarga Alvian, melalui program IB, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin mendonasikan sebagian hartanya. Sehingga, insya Allah, Alvian dapat menyelesaikan kuliahnya di tahun ini. Dan tentu saja pahala berlimpah dari Allah SWT dicurahkan kepada kita semua yang telah membantu sesama. Aamiin.
Dukung Alvian menyelesaikan karyanya! Klik disini.