Oleh: KH Muhammad Arifin Ilham
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subhanallah sahabat shalehku, kalau sungguh-sungguh cinta Allah dan benar benar ingin selamat di akhirat, pasti selalu senang dan semangat berjamaah di masjid.
Begitu senangnya berjamaah di masjid, ia tidak peduli perbedaan yang tidak prinsip, apakah masjidnya berqunut atau tidak, berzikir jahar atau siri, berdoa bersama atau tidak, Muhammadiyah atau NU, hujan turun malah menambah kenikmatan berjamaah ke mesjid.
Karena paham benar "fadhooil" keutamaan berjamaah di mesjid, ia hormati perbedaan kecil yang tidak pokok itu, yang terpenting dirinya selalu berjamaah di masjid berkumpul dengan saudara-saudara seiman. Mencari cari alasan tidak mau ke mesjid sebenarnya hanya karena cinta dunia lalu malas. Ini justru terjadi pada orang-orang pintar bahkan yang pintar agamanya.
Rasulullah dan para sahabat selalu berjamaah di masjid kecuali dalam safar, sedang berperang, sakit berat dan wafat. Rasulullah tidak pernah lepas dari beribadah di masjid. Ketika beliau sakit menjelang akhir hayatnya, tatkala mendengar azan Bilal, beliau berkata kepada Saidah Aisyah, ''Antarkan aku ke rumahku!'' Saidah Aisyah keheranan dan seraya bertanya, ''Bukankah ini rumah engkau wahai kekasih Allah?"
Rasulullah menjawab, "Bukan, rumahku adalah masjid", pada kesempatan lain beliau bersabda, "Seandainya umatku mengetahui keutamaan shalat berjamaah di masjid, merangkak pun mereka tetap shalat berjamaah di masjid.''.
Masya Allah, Abang menulis bersamaan turun hujan Subuh ini di mesjid Az Zikra Sentul. Semoga Allah terus curahkan hujan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita agar selalu semangat senang berjamaah di rumah-Nya hingga akhir hayat kita...aamiin.
Sumber: Facebook KH. Muhammad Arifin Ilham