Kamis 15 Jan 2015 21:25 WIB

Sekjen OKI Sebut Charlie Hebdo Bodoh

Rep: c84/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier menjadi korban serangan brutal.
Foto: AP
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier menjadi korban serangan brutal.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Madani, mengecam langkah Charlie Hebdo yang kembali menerbitkan edisi terbarunya dengan memajang kartun Nabi Muhammad SAW. Madani menyebut tindakan yang diambil Charlie Hebdo itu sebagai langkah yang bodoh dan penuh penghinaan.

"Kebebasan berbicara tidak harus menjadi kebencian berbicara dan tidak harus menyinggung perasaan orang lain. Tidak ada orang yang waras yang menerima keyakinannya dilecehkan," ujarnya, seperti dikutip Arab News, Kamis (15/1).

Sarjana terkemuka Arab Saudi Sheikh Ahmed Al-Ghamdi mengatakan, publikasi gambar terbaru Charlie Hebdo adalah sebuah kesalahan. "Ini bukan cara yang baik untuk membuat orang memahami kita. Yesus atau Musa, semua utusan (Allah) kita harus menghormati, dan tidak boleh dilecehkan," kata Ghamdi. Ia meyakini terbitnya edisi terbaru CH hanya akan menambah masalah baru.

Grand Mufti Yerusalem dan tanah Palestina Mohammed Hussein mengatakan, kartun tersebut menunjukkan penghinaan terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia.

Persatuan Ulama Muslim Internasional juga mengkritik keputusan Charlie Hebdo dan menyatakan langkah majalah satir ini hanya akan membangkitkan kebencian, ekstremisme dan ketegangan. "Hal ini tidak masuk akal, atau logis, atau bijaksana untuk mempublikasikan gambar dan film yang menyinggung atau menyerang Nabi Islam."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement