Kamis 08 Jan 2015 15:11 WIB

BAZ Pesisir Selatan Bedah 150 Rumah

Bedah rumah warga miskin
Foto: Republika/Aditya Pradana
Bedah rumah warga miskin

REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), selesai membedah rumah atau membangun rumah layak huni bagi keluarga tidak mampu di kabupaten itu sebanyak 150 unit melalui dana penerimaan zakat sepanjang tahun 2014.

Ketua Seksi Pendayagunaan BAZ Pesisir Selatan, Khamaruddin di Painan, Kamis (8/1), mengatakan jumlah rumah layak huni yang berhasil dibangun BAZ Pesisir Selatan tahun 2014 sama dengan tahun sebelumnya (2013).

Meski demikian, jumlah rumah yang dibedah tahun 2014 masih berada dibawah target yang ditetapkan yakni sebanyak 200 unit. Pada tahun 2015, BAZ setempat masih menargetkan bedah rumah sebanyak 200 unit.

Untuk mencapai target tersebut, BAZ setempat akan terus berupaya meningkatkan jumlah penerimaan zakat sehingga jumlah rumah yang dibedah pada tahun itu juga ikut meningkat.

Ia menyebutkan bedah rumah sudah merupakan perioritas utama bagi BAZ kabupaten setempat dalam merealisasikan penyaluran bantuan yang berasal dari zakat berbagai "muzaki" di kabupaten itu setiap tahunnya.

Sedangkan target penerimaan dana zakat yang terkumpul dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemkab setempat pada tahun 2015 sebanyak Rp3 miliar.

Dalam menyalurkan zakat yang diterimanya, BAZ setempat memprioritaskan pada bedah rumah karena hingga kini warga miskin yang menempati rumah tidak layak huni masih terbilang cukup banyak. Meskidemikian bantuan akan diprioritas bagi warga sangat miskin.

Selain bedah rumah, zakat yang terkumpul pada lembaga tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai bantuan sosial lainnya, diantaranya bantuan bea pendidikan, fakir miskin dan bantuan modal usaha bagi warga sangat miskin.

Khusus bantuan bedah rumah, seperti tahun-tahun sebelumnya, BAZ membantu senilai Rp15 juta per unit. Penyaluran bantuan akan diberikan tiga tahapan sesuai dengan bobot kerja pada setiap bangunan yang dapat program BAZ tersebut.

"Bantuan BAZ tetap di salurkan kepada warga miskin yang benar-benar membutuhkan dan rumah yang ditempatinya tidak layak huni. Sebelum pengerjaan bangunan dilaksanakan, terlebih dahulu tim akan melakukan survei dan pengecekan langsung tentang kelayakan rumah yang akan dibedah sesuai program BAZ," katanya.

Penerimaan zakat melalui BAZ di kabupaten itu hingga kini masih didominasi dari PNS. Sementara "muzaki" dari sektor ekonomi lain, jumlahnya masih sangat minim atau masih berada di bawah dua persen dari jumlah penerimaan zakat yang terkumpul pada BAZ.

Urutan tertinggi penerimaan zakat dari PNS melalui BAZ sejak tahun-tahun sebelumnya terjadi pada Dinas Pendidikan, disusul Dinas Kesehatan. Posisi ke tiga pemasukan terbanyak BAZ yakni Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement