REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH—Aliran sesat disinyalir mengincar keyakinan umat beragama di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Aceh masuk sasaran pengembangan aliran sesat. Para pengembang aliran sesat ini tidak pernah berhenti mencoba mengembangkan aliran mereka di Aceh," ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh Ibnu Sakdan, Sabtu (3/1).
Ia mengatakan, saat ini ada di beberapa kabupaten dan kota yang termonitor upaya pengembangan aliran sesat maupun pendangkalan aqidah. Di antaranya Kabupaten Aceh Barat, Kota Banda Aceh, serta Pidie.
Upaya pengembangan aliran sesat tersebut, kata dia, tidak hanya dilakukan orang-orang luar Aceh. Tapi, juga melibatkan anak-anak Aceh. Bahkan, ada anak-anak Aceh tersebut merupakan alumni pesantren.
"Seperti di Pidie Jaya, ada anak Aceh alumni pesantren terlibat mengembangkan aliran sesat. Setelah diantisipasi, keberadaan anak ini langsung menghilang entah ke mana. Kita khawatir, mereka ini akan mengembangkan alirannya di tempat lain," kata dia.
Oleh karena itu, kata Ibnu Sakdan, pihaknya telah menginstruksikan para penyuluh agama di seluruh Aceh untuk memantau perkembangan keagamaan di masyarakat. Jika ada sesuatu yang tidak biasa agar segera diatasi.
Menurut dia, aliran sesat maupun pendangkalan akidah jangan sampai berkembang di masyarakat Aceh yang mayoritas Islam.
"Jangan sampai adanya memiliki banyak pengikut. Jika ini terjadi, maka tentu sulit mengatasinya. Karena itu, antisipasi sebelum berkembang," ungkap Ibnu Sakda.