Rabu 31 Dec 2014 00:52 WIB

Ini Celoteh Santri Daqu Tentang Kembang Api Tahun Baru

Rep: C03/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dzikir Nasional Republika
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Dzikir Nasional Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Adanya Agenda Pesta Kembang Api yang akan digelar di beberapa tempat di Jakarta saat pergantian tahun nanti tidak membuat tiga santri Rumah Tahfidz Daarul Qur’an (Daqu) asal Gaza tergiur untuk ikut menyaksikannya. 

Salim Imaduddin Al Amasi mengaku tak pernah melihat kembang api di Gaza. Sementara untuk tahun baru kali ini ia tak tertarik dengan itu. Umumnya ketika berada di Gaza, masyarakat lebih memilih melewati pergantian tahun dengan berdoa

Pernyataan Salim pun dibantah temannya Umar Abu Husna yang mengaku sering melihat kembang api dan petasan di Gaza. Hanya saja, yang dimaksud dia kembang api di Gaza adalah roket dan bom.

“Tidak, saya pernah melihat itu (kembang api/petasan) dan sering, bahkan suaranya lebih keras dari yang ada di Indonesia, kami sudah terbiasa, kalau yang dimainkan disini itu kecil, disana kami bermain roket yang besar” kata Umar. 

Tiga santri asal Gaza yang hafal 30 juz al qur’an, Umar Abu Husna (14), Salim Imaduddin Al Amasi (13) Husen Abu Jabal  (15) dan didampingi gurunya Muhammad Qodduro Abu Ziad. Ketiga berencana mengikuti Dzikir Nasional dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan tema ‘Dahulukan Persatuan dan Persaudaraan’ di Masji At Tin Taman Mini Indonesia Indah pada 31 Desember 2014.

“Ketika datang tahun baru seperti ini di Gaza itu hal biasa namun saat Tahun Hijriyah berbeda, kami merayakan di sana setiap kepala keluarga membeli manisan dan di bagikan pada keluarga besar, lalu mengadakan perkumpulan ilmu dan mengadakan solat malam,” kata Muhammad Qodduro Abu Ziad. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement