REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Pesantren Pembinaan Mualaf Annaba Center Indonesia Syamsul Arifin Nababan berpesan kepada para mualaf di Indonesia untuk tetap bertawakal dan sabar dalam menjalani kehidupannya setelah memeluk agama Islam.
"Para mualaf harus tetap Optimistis, percaya Allah selalu ada untuk kita," kata Ustaz Nababan kepada Republika, Kamis (25/12).
Banyaknya diskriminasi terhadap mualaf di Indonesia, kata Ustaz Nababan, membuat para mualaf menjadi minder dan merasa terkucilkan. Hujatan dan cemooh datang dari lingkungan sekitar bahkan dari keluarga mereka sendiri.
Namun, Ustaz Nababan mengingatkan para mualaf hendaknya selalu tawakal dan bersabar. Ustaz Nababan mengungkapkan para mualaf akan mendapatkan cobaan berat seperti hinaan dan hujatan dalam kehidupannya sehari seperti yang ia alami dahulu saat baru masuk Islam.
"Memang cobaannya cukup berat, tapi itulah ujian dari Allah SWT yang harus kita jalani dengan suka cita. Apa pun ujiannya, kita harus siap menghadapinya," ujar Ustaz Nababan mengingatkan.
Ia menambahkan, bila para mualaf tidak sanggup menghadapi hujatan, mereka dapat pindah ke lingkungan yang dihuni umat Muslim. "lebih baik berbaur bersama umat Muslim lainnya," saran Ustaz Nababan.
Ustaz Nababan berharap para mualaf tidak setengah-setengah memeluk agama Islam. Selain itu, ia berharap mereka dapat mempelajari ajaran agama Islam lebih dalam lagi. Pihaknya juga akan membantu para mualaf yang ingin belajar Islam lebih banyak.