REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Koordinator Kaukus Perempuan Nahdatul Ulama (NU) Susianah Afandy mengatakan program pemberdayaan perempuan harus dikembalikan kepada ruhnya. Artinya, menurut dia, program pemberdayaan harus yakni bagaimana meningkatkan partisipasi perempuan.
"Bukan memobilisasi mereka untuk kepentingan perempuan," ujar Susianah dalam acara refleksi Hari Ibu di Jakarta, Rabu (24/12). Dia sangat bersyukur dengan hadirnya organisasi perempuan keagamaan seperti Aisyiah dan Muslimat NU dalam program pemberdayaan perempuan.
"Kita bisa melihat, ketika kaum perempuan di pedesaan bergabung dengan organisasi massa seperti NU dan Muhammadiyah. Banyak isu yang sebelumnya dilihat sebagai urusan domestik menjadi isu publik dan politik," katanya.
Masyarakat dulunya masih beranggapan hal domestik seperti kekerasan dalam rumah tangga, masalah kesehatan reproduksi, hak dan kewajiban suami yang dulunya tabu untuk dibicarakan. Akan tetapi setelah bergabung dalam organisasi perempuan malah menjadi pelopor dalam menyosialisasikan masalah tersebut.